Meski tidak dihargai namun tetap menanti. Perjuangan cinta sering kali diabaikan dan tidak dihargai. Maaf kadang aku membuatmu risih dengan . Ketika cinta tak lagi diharga, aku memilih diam.untuk apa terlalu perhatian jika pada akhirnya hanya dicampakkandia tak membutuhkanmu, . Maaf kadang aku membuatmu risih dengan . Meski tidak dihargai namun Perjuangan pahlawan tak dihargai. Padahal harta nyawanya dikorbankan . Tante sari sedang wisuda. Dari universitas brawijaya. Kalau cinta sama negara. Yuk, kita bersama bela negara . Amat segar udara subuh. Saat embun belum tampak. Hidup jangan mencari musuh. Musuh dating pantang ditolak . Sore-sore olahraga. Siap olahraga makan pisang. Walau 5 Puisi Widji Thukul yang Menggambarkan Perjuangan. Jika berbicara soal perjuangan, mungkin bisa sangat luas maknanya. Hal ini pun tergantung dari segi mana yang ingin diperjuangkan. Misalnya soal puisi yang ditulis oleh Widji Thukul, atau yang bernama asli Widji Widodo, seorang penyair sekaligus aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Saya mengangguk-angguk. Tak bisa bicara Doakan perjuangan kami, pak, Mereka naik truk kembali Masih meneriakkan terima kasih mereka “Hidup pak rambutan! Hidup rakyat!” Saya tersedu, bu. Saya tersedu Belum pernah seumur hidup Orang berterima-kasih begitu jujurnya Pada orang kecil seperti kita. Puisi 4 : Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Puisi tentang mahasiswa menyoroti perjuangan yang dihadapi dalam perjalanan pendidikan. Puisi-puisi ini mencerminkan beban akademik, tekanan prestasi, dan perjuangan dalam mencapai kesuksesan. Mereka menggambarkan malam-malam bergelut dengan buku, dedikasi yang diperlukan untuk mengatasi rintangan, dan semangat yang tak kenal lelah untuk Beliau menekuni dunia sastra, hingga tercipta sebanyak 96 karya, termasuk 70 puisi. Puisi pertamanya dipublikasi pada tahun 1942, 2 tahun setelah beliau pindah dari Medan ke Jakarta. Banyak berbagai tema karya sastra puisi yang beliau tulis, di antaranya menyangkut pemberontakan, kematian, individualisme, eksistensialisme, dan multi-intepretasi. Puisi Kecewa Untuk Seseorang. Kan sudah kubilang, puisi ini ialah puisi kecewa yang kupersembahkan untuk seseorang. Bukan kamu. Kamu yakni sahabatku. Yang mengetahui perihal kebahagiaanku. Memahami kapan aku senang kapan aku senang. Kapan aku marah kapan saya bersabar. Untuk seseorang yang pernah singgah, kemudian pergi entah ke mana. Berikut dua puisi karya Jokpin soal corona: Maut Tersenyum. Maut tersenyum. Mengulurkan mawar sekuntum. Dan dengan takzim mengecup jidatmu. Kamu di rumah saja merawat dirimu sendiri. Jangan berlagak gagah dan berani menghadapi pandemi yang ganas ini. Biar aku yang berkeliaran. Membagikan masker dan pembersih tangan. vlzBNSz.